Selasa, 14 Juni 2011

Konsep Dasar Fuzzy Logic

Bila kita mempelajari tentang logika secara lebih mendalam, maka akan disimpulkan antara nalar dengan logika memang sangat sulit dibedakan karena perbedaannya sangat tidak jelas. Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran tersebut mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir tersebut harus dilakukan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan, dimana nilainya baru dianggap valid jika dilakukan dengan cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan tersebut disebut logika. Secara luas, logika dapat didefinisikan sebagai “pengkajian untuk berpikir secara sahih”. 
Ada banyak macam logika, dimana pertama adalah logika konvensional. Cara berfikir dengan logika kuno ini menganut 2 sistem, yaitu induksi – yang dimana penarikan kesimpulan bersifat umum dari contoh atau sample yang sifatnya khusus, dan deduksi – yang dimana penarikan kesimpulan bersifat khusus dari suatu fakta umum. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang disebut silogismus. Silogismus disusun atas dasar dua pernyataan sebagai variabel masukan (input) dengan menghasilkan sebuah kesimpulan (output). Kedua pernyataan sebagai variabel masukan tersebut mempunyai kedudukan tersendiri masing-masing yang disebut premis. Premis ini dibedakan atas dua, yaitu :
· Premis Mayor,
merupakan suatu variabel utama sebagai konstanta yang menerangkan, dimana
premis mayor merupakan ketentuan atau konteks pembicaraan.
· Premis Minor,
merupakan suatu variabel persoalan yang diterangkan atau mempunyai kedudukan
sebagai variabel bebas.
Sebagai sebuah contoh diberikan permasalahan silogismus berikut ini :

Premis Mayor : Si Johan orang gila.

Premis
Minor
 : Si
Johan temannya si Bau
.
Kesimpulan : Yang
berteman dengan si Bau pasti orang gila
.

 Dari logika
“gaya konvensional” tersebut mempunyai banyak sekali kelemahan dan kesalahan pada pemikiran, karena kedua-duanya dilakukan secara empirik. Beberapa kesalahan berpikir tersebut adalah : Petitio Principii, Circulus Vitiosus, Pengertian Berganda, Metabasis Eis Allo Genos, Loncatan Analogi ke Kesamaan dan lainnya. Di sini tidak dibahas lebih lanjut mengenai kesalahan berpikir yang disebabkan oleh kelemahan logika konvensional tersebut.
Kemudian berkembanglah suatu pola pemikiran berdasarkan suatu bentuk logika modern, yaitu logika Boolean. Dalam logika Boolean, hasil yang didapatkan bersifat pasti, dengan didukung oleh suatu penarikan kesimpulan dari gerbang pemikiran yang pasti dan tertentu. Misalnya kesimpulan yang ditarik antara pilihan “dan” serta "atau”. Hasil yang disimpulkan hampir pasti, dimana bila ada pernyataan “putih dan tinggi”, maka jika suatu variabel kondisi yang dimasukkan adalah “pendek dan putih”, maka disimpulkan tidak memenuhi persyaratan (AÙB, A=0, B=1, kesimpulan=0), sebaliknya apabila pernyataan syarat tersebut adalah “putih atau tinggi”, jika suatu variabel yang dimasukkan adalah “pendek dan putih”, maka variabel tersebut memenuhi
persyaratan (A
ÚB, A=0, B=1, kesimpulan=1).

Logika Fuzzy merupakan logika yang menyimpulkan atas presentase, dimana dasar dari logika tersebut adalah suatumteori himpunan yang berdasarkan presentase anggota-anggota dari semesta yang dikelompokkan dan membentuk suatu himpunan. Presentase anggota-anggota himpunan yang dipandang sebagai suatu deret hitung tertentu tersebut kemudian dihitung untuk dijadikan asas dasar pengambilan kesimpulan dari variabel kondisi yang menjadi masukkan (input).

Gagasan dasar dari logika Fuzzy adalah derajat keanggotaan, dimana derajat tersebut merupakan suatu presentase dari himpunan Crisp sebagai masukan (input) dengan memakai logika Fuzzy menghasilkan suatu himpunan Crisp hasil (output) yang dimana tidak dapat dijabarkan dalam logika Boolean. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa logika Fuzzy meniru cara berpikir manusia yang disebut nalar, dimana nalar dapat menjelaskan dan mengidentifikasi sesuatu secara otomatis.

sumber : http://yudika.blog.friendster.com/2005/04/konsep-dasar-fuzzy-logic/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar